Clock

Minggu, 27 Maret 2011

Negara Ramah Lingkungan



1.GERMAN
Selain terkenal dengan cuaca mendungnya, Jerman juga memiliki lebih dari setengah pembangkitan listrik tenaga surya di dunia dan telah menginvestasikan lebih dari $ 14 milyar (140 triliun rupiah) pada tahun 2008 dalam hal “Green Technology”. Bahkan, salah satu kotanya Vauban hampir tidak ada mobil sama sekali.

2.NORWEGIA
Mempunyai produksi panel surya terbesar di dunia dan membangun penjara ramah lingkungan pertama di dunia bernama “Bastøy Prison”. Mereka juga berencana untuk membuat gas karbon menjadi netral pada tahun 2030, bukan pada tahun 2050 seperti yang diramalkan.

3.TUVALU
Negara kepulauan kecil dengan 12.000 penduduk ini telah berjanji berencana untuk memakai bahan bakar dengan sumber yang terbarukan untuk kegiatan ekonominya pada tahun 2020. Namun, Negara kepulauan ini sudah tenggelam karena meningkatnya tinggi air laut yang disebabkan oleh pemanasan global, Tuvalu berharap untuk menggantikan semua bahan bakar fosil oleh tenaga surya dan tenaga angin.

4.SWISS
Swiss tampaknya telah menduduki setidaknya dua daftar negara ramah lingkungan dalam universitas-universitas Amerika Serikat yang mengalahkan 146 negara lainnya untuk pesona hijau. Swiss juga mengenakan biaya untuk air dan layanan pengelolaan sampah serta memiliki pajak lingkungan yang parah. Hal ini membuat Swiss memimpin beberapa tingkat polusi udara dan polusi air terendah di dunia.

5.SWEDIA
Dunia mengatakan bahwa akan direncanakan untuk tidak memakai bahan bakar fosil sama sekali pada tahun 2010. Swedia sudah memulai memakai tenaga nuklir atau tenaga air dan mereka menggunakan etanol dan kotoran hewan untuk menghidupkan mobil. Rupanya, mereka juga mencoba untuk mengembangkan “wave power” atau tenaga gelombang yang dapat menghasilkan energi listrik empat kali lebih banyak dari tenaga surya hasilkan pada waktu yang sama.

6.FINLANDIA
Hutan di Finlandia tumbuh lebih cepat dibandingkan penghancurannya. Plus negeri ini memiliki kualitas udara yang sangat tinggi dan rendahnya tingkat polusi air. Finlandia juga berada antara eksportir terbesar di dunia mengenai teknologi tenaga angin.

7.DENMARK
Negara ini memiliki taman angin lepas pantai pertama yang menghasilkan di dunia. Denmark juga menjadi independen terhadap impor bahan bakar fosil pada tahun 1973. Hari ini, Denmark memiliki rasio terbesar di dunia mengenai tenaga angin pada campuran energi.
8.PERANCIS
Tujuh puluh delapan persen dari energi Perancis menggunakan tenaga nuklir untuk mengurangi emisi nitrogen oxida dan emisi berbahaya lainnya sebesar 70 persen. Pemerintah Perancis juga berambisius mengurangi 54 juta ton C02 pada tahun 2010.

9.AUSTRALIA.
Sebuah kota di Australia telah melarang air dengan kemasan botol dan pemerintah federal memberikan dana $ 300 juta (3triliun Rupiah) untuk membiayai inisiatif-inisiatif energi bersih.


10.COSTARICA.

80 persen negara ini mendapatkan suplai energi listrik dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air. Selain itu, lima persen dari keanekaragaman hayati dunia terdapat di negeri yang satu ini dan seperempat wilayah negaranya dikhususkan untuk taman pelestarian.

Senin, 21 Maret 2011

Global Warming

Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,laut, dan daratan bumi,keadaan di mana suhu atmosfer bumi meningkat sehingga es di kutub  mencair.
Pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (C2O),metana (CH4),dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Penyebab Global Warming

A.Efek Rumah Kaca
B.Efek Umpan Balik
C.Variasi Matahari

1.    Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari.Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya.Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer,dan mengakibatkan pemanasan global.
Naiknya suhu permukaan Bumi terjadi akibat Efek Rumah Kaca, yaitu terperangkapnya udara panas dari radiasi matahari yang tertahan oleh akumulasi lapisan Gas Rumah Kaca (terdiri dari CO2, metana, N2O), yang seharusnya dipantulkan/dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Aktivitas manusia di bidang transportasi, energi listrik, peternakan, sampah, kebakaran hutan dan sebagainya menyumbang 90 % penumpukan Gas Rumah Kaca di atmosfir Bumi.

     2.    Efek Umpan Balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat.Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah. 

3.    Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer.
Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari.
Mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Akibat Global Warming
         Iklim mulai tidak stabil
         Peningkatan permukaan air laut
         Gelombang Panas yang berlebihan
         Semakin berkurangnya sumber air bersih di dunia
         Gangguan ekologis
         Munculnya penyakit tropis
         Dampak sosial dan politik
       Perubahan cuaca dan lautan
       Pergeseran ekosistem
       Degradasi Lingkungan


Cara Mengurangi Dampak Global Warming
1.    Hindari fast food.Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia
2.    Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon.
3.    Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes
4.    Hindari posisi stand by pada elektronik. Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik.
5.    Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).
6.    Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alami atau yang dapat diperbaharui (di Indonesia tersedia biosolar dan bio pertamax).
7.    Membatasi penggunaan kertas
8.    Ganti bola lampu.Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar.
9.    Hindari Screen Saver.Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala,matikan screen saver. Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi Co2.
10.Gunakan pupuk organik.Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen,  yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2.
11. Tanamlah rumpun bambu.Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.
12.Kurangi konsumsi daging sapi.Daging sapi merupakan penyumbang 18% jejak karbon,lebih banyak dibanding mobil,motor dan pesawat.
13.Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
14.Bersihkan lampu dari debu dapat mengurangi tingkat penerangan hingga 5%.
15. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala, atur suhu sejuk secukupnya sekitar 21-24o C).

Global Warming

Jumat, 18 Maret 2011

ADIWIYATA


                          

                        
Pengertian Adiwiyata
Kata adiwiyata berasal dari bahasa sansekerta yaitu ADI dan WIYATA.ADI memiliki makna:besar,baik,agung,ideal,sempurna. WIYATA memiliki maknya:Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu penegtahuan, norma,serta etika dalam kehidupan sosial.Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.Adiwiyata adalah salah satu program dari kementerian Negara Lingkungan Hidup yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Program ini berupaya mendorong terciptanya pengetahuan & kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat & menghindarkan dampak lingkungan yang negatif. 
TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA

Tujuan dari program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran & penyadaran warga sekolah (guru, murid & pekerja lainnya), sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan & pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.
INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA
Indikator dari Program Adiwiyata

1. Pengembangan Kebijakan Sekolah . 
2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan . 
3. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif . 
4. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah. 
Dengan adanya program Adiwiyata ini diharapkan bahwa ada pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum untuk pendidikan lingkungan hidup di setiap sekolah.
 A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan .
Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan 
non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).
Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:
1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.
3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.
Kegiatan-kegiatan tersebutantara lain:
1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di sekolah.
2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. 
D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:

1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.
2. Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

                          PENGHARGAAN ADIWIYATA 


Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).
Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Sekolah Adiwiyata adalah, sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.
2. Calon Sekolah Adiwiyata adalah. Sekolah yang dinilai telah berhasil dalam Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Pada tahun 2007 kuesioner yang diterima oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dari seluruh Indonesia sebanyak 146 sekolah yang berasal dari 17 propinsi. Setelah melalui tahaptahap seleksi penilaian, maka ditetapkanlah 30 sekolah sebagai calon model sekolah Adiwiyata tahun 2007. Sedangkan 10 sekolah yang telah terseleksi sebelumnya di tahun 2006 (meliputi ruang lingkup Pulau Jawa) ditetapkan sebagai sekolah penerima penghargaan Adiwiyata sesuai dengan kategori pencapaiannya.

TATA CARA PENGUSULAN CALON PENERIMA 
PENGHARGAAN ADIWIYATA
Setiap Sekolah dapat diajukan oleh Pemerintah Daerah sebagai calon Sekolah Adiwiyata sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Pengajuan calon sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengisi kuesioner dan menyertai lampiran yang diperlukan sesuai dengan formulir yang telah disediakan oleh Kantor Negara Lingkungan Hidup.
Calon sekolah Adiwiyata dan sekolah Adiwiyata akan diteliti lebih lanjut oleh Dewan Pertimbangan Adiwiyata.
Penerima penghargaan calon dan sekolah Adiwiyata ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 

MEKANISME PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATA


Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan peni laian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya.
Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yaitu: Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, LSM yang bergerak di bidang lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan, Perguruan Tinggi, Swasta dll. Sedangkan Dewan Pengesahan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan, Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari Perguruan Tinggi dan lain sebagainya.


Go Green
Reduce,Reuse,Recycle,Repair,Regeneration


Save Our Earth





Total Tayangan Halaman


Turtles

Dog